Kamis, 02 Agustus 2012

Ibu, Aku Ingin Terompet

(Di pojok pasar beralas tikar)

 Lelaki kecil anak penjual terompet
Duduk berdempet di tembok dingin
Tak kuasa menahan rasa ingin
Tertunduk saat kembang api menggigil
Pesta tahun baru dimulai

“Ibu, sisakan satu terompet untukku
Biarkan aku berlari seperti mereka
Anak-anak yang membeli terompet dari ibu
Sisakan satu, ibu! Sisakan satu”
Kita hanyalah pelengkap pesta
Seperti api membakar lilin dupa

“Anakku, dengarkan saja mereka
Meniup terompet untuk kita
Anak-anak itu bergembira karena kita
Moncongkan bibir, tarik napasmu
Dengarkan saja! Dengarkan terompet itu”
Lelaki kecil itu meringis
Detik-detik bergulir tipis
Harga satu terompet
Mampu menguras dompet
Lelaki kecil anak penjual terompet
Telungkup di samping toilet.

“Selamat tahun baru, anakku”


                     Desember, 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar