Kamis, 02 Agustus 2012

Sajak Menjelang Pagi

Pernahkah, sekali saja kau lihat
Langit merah memukau senja
Seperti sore begini di sini
Kueja langkah tanpa jeda
Matari tenggelam bukan tak sengaja

Pernahkah, kau ingat sekali saja
Purnama terselip di antara dedaun jambu
Bintang tanpa kedip bercumbu
Seperti kelelawar bersulang nafsu
--; Tak letih aku merindu

Jika esok pagi hujan tak berhenti
Jangan patahkan kelopak melati
Jika esok gerimis kusamkan hati
Letakkan napasku di sela jemari
--; Hidup adalah badai tanpa celah henti

Kutulis sajak ini
Sebelum tidur menjelang pagi.


                         Rawamangun, 24 November 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar